Perubahan prilaku kustomer sangat mempengaruhi bisnis restoran saat ini

Mungkin tulisan ini agak terlambat untuk mencermati perubahan yang telah berlangsung beberapa tahun belakangan ini. Tetapi tidak pernah terlambat untuk mengulasnya dengan update yang terkini. Perubahan prilaku kustomer ini (consumer behavior ) pada saat ini menyudutkan kita untuk segera beradaptasi dan membuat perubahan dalam bisnis restoran kita. Sebelum kita menelusuri lebih lanjut mari kita lihat kondisi yang ada disekitar kita.

Perubahan yang ada:

  • adanya kemudahan baru dalam sarana pengiriman makanan (jasa antar online yang serba cepat dan konfinien)
  • adanya situs 2 dan apps yang mereview restoran (dimana sangat interaktif)
  • adanya cara beriklan baru yang aktif dimana penjual dan pembeli bisa langsung berbincang tanpa harus bertemu tatap muka.
  • kemudahan dalam sarana komunikasi, selain lebih murah, juga bisa dilakukan kapan saja tidak mengenal waktu
  • generasi baru yang mulai memiliki pendapatan kini mempunyai cara belanja dan life style yang berbeda dari generasi sebelumnya. Transisi generasi sekarang dan sebelumnya sangat terasa perbedaannya

Dampak perubahan dalam bisnis restoran

Tidak bisa dipungkiri perubahan ini sangat cepat adanya, dan fenomenal ojek online ini menjadi perubahan yang sangat berbeda dari negara lain (negera yang nota bene lebih maju). Mari kita lihat perubahan fenomenal ojek online:

Naiknya sekmen take away. Kemudahan dalam mendapatkan makanan dari restoran sangat mengubah pola belanja para kustomer saat ini. Semua menjadi sangat “take away minded”. Dimana sekmen take away menjadi sangat besar potensialnya dengan pertumbuhan sales take away yang mencapai 50% atau lebih.

Lokasi jadi tidak prioritas sangat penting lagi. Perubahan ini sangat baik bagi restoran yang berada dilokasi kurang strategis. Dimana aplikasi dari ojek online ini bisa membantu memasarkan masakan restoran.

Terbuka peluang bisnis baru. Bisnis yang bertumbuh dari ojek online ini: kuliner dapur rumahan, kopi plastik,.. dll.

Kompetisi jadi sangat luas. Sebelumnya kita bersaing dalam satu area (sesama restoran dimal) sekarang kompetisi kita bukan sesama restoran di satu areal dagang yang sama, tetapi hampir seluruh kota.

Perubahan tata ruang di restoran. Banyak restoran yang memperkecil dining areanya dan membuatnya simple dekorasi, lantaran lebih dari 50% bisnis mereka di sekmen take away.

Sampah dan Packaging cost bertambah. Sampah plastik dan kertas semakin banyak beredar dan packaging cost akan naik

Perubahan Prilaku kustomer dan apa yang harus dilakukan restoran

Kustomer semakin manja. Malas bergerak untuk mendapatkan sesuatu. Semua bisa online melalui aplikasi. Prilaku ini memberikan pola pikir bahwa kalau repot ngak jadi beli. Restoran harus mempunyai sistem untuk melayani pembeli take away ini dengan serius dan tepat dengan respon yang cepat dan tanggap.

Kustomer maunya serba instan. Instan dalam segi waktu. Prilaku ini membuat restoran harus memiliki layanan take away yang efisien dan menu masakan yang bisa dimasak cepat. Serta pengaturan dicpatch (memastikan produk vs pesanan) yang baik.

Kustomer semakin kirtis. Pilihan restoran yang menyajikan menu masakan yang serupa menjadi hal yang umum. Semakin banyak opsi biasanya kustomer menjadi lebih kritis dalam memilih. Restoran harus pandai dalam meracik menu dengan harga yang menarik dan tentunya dengan porsi yang generous. Packaging take away yang simpel dan berkelas serta cocok masakan yang dipesan.

Kustomer mulai memperhatikan branding. Adanya data pembelian dalam aplikasi, kustomer jadi ingat mana restoran yang memuaskan dan mana yang mengecewakan. Restoran seharusnya mencatat data pelanggan yang memesan take away dan selalu berusaha untuk memuaskan kustomer sambil membangun reputasi. Cepat memfollow up komplain dan memberikan tanggap yang pro.

Semoga menginspirasi dan baik

Comments are closed.