Memodifikasi Produk Restoran
Dimasa masa sulit (daya beli menurun) terkadang kita harus putar otak lebih keras dan kreatif. perubahan memang hal yang abadi dalam bisnis restoran. Bila selalu ingin berada di atas rata rata atau sales bertumbuh double digit selalu, para pemilik restoran harus lebih sering update bisnis dengan melakukan promosi, brand awareness (beriklan), ataupun melakukan tindakan merubah ke dalam yaitu memodifikasi produk. Memodifikasi produk restoran merupakan hal yang sah dan baik untuk mendukung perubahan bisnis restoran anda.
Siapa saja yang harus ikut serta dalam modifikasi produk restoran?
- Marketing, tidak sepenuhnya orang marketing yang melakukan modifikasi produk restoran. Orang marketing mempunyai tanggung jawab untuk menyajikan data dan menginisiasi-kan perlunya adanya perubahan dalam produk. Modifikasi ini ditujukan untuk membuat bahan promosi atau iklan dan juga untuk memberikan pilihan baru bagi customer loyal kita. Semua masukan atas modifikasi produk ini dapat menjadi ide untuk chef melakukan perubahan atau penambahan menu
- Chef, Ide tidak sepenuhnya datang dari marketing saja. Chef sebagai sumber kreatifitas dari produk dapat mempelajari ide masukan dari marketing untuk membuat perubahan dan penambahan produk. Chef yang berpengalaman biasanya tau benar apa yang pelanggannya mau. Chef malahan bisa menjadi sumber ide untuk orang marketing. Modifikasi produk memang memerlukan kedua belah pihak untuk memastikan perubahan ke arah yang tepat
- Owner, modifikasi produk restoran juga bisa datang dari owner. pasalnya owner memegang peranan penting terhadap sukses dan gagal restorannya. Owner sering kali memberikan ide yang baik untuk restoran terkadang memberikan ide yang justru malah membuat restoran kehilangan gregetnya. owner yang serius dan selalu memantau restoran biasanya dapat memberikan ide preubahan yang tepat bagi pengambangan restoran.
- konsultan restoran, diluar dari orang dalam restoran, terkadang konsultan restoran dapat menjadi memberikan ide sekaligus membuat masukan lebih objektive dan berdasarkan pengalamannya. Tentunya harus dapat mencari konsultan restoran yang mengerti dan berpengalaman dalam hal pengembangan restoran.
Melakukan modifikasi dapat dilakukan dengan beberapa cara:
- Menambah variasi menu utama; Menu utama / main course perlu ada penambahan menu baru, penambahan sebisa mungkin turunan dari yang ada (rawon daging… rawon babat… rawon sengkel…rawon kikil….) (soto ayam…soto ceker…soto ayam baso…)
- Menyajikan item pendukung yang cocok dgn menu utama; Produk ini bisa berupa kerupuk, gorengan bakwan (masakan indonesia), kulit pangsit goreng, lumpia/ spring roll (asian food), corn nachos chips, fried tortilla wrap (bila western food)
- Membuat cara penyajian yang berbeda; Penyajian yang berbeda bisa dari peletakan item dalam produk (menaruh telur dadar dibawah sebagai alas, menaruh udang goreng diatas nasi…) atau mengganti wadah penyajian (piring… mangkok, mangkuk dalam… mangkuk tipis lebar, piring putih…piring bercorak, mangkok ayam…mangkok polos…)
- Mengkreasikan cara jual yang berbeda; Mengubah cara jual juga bisa menaikkan daya tarik, produk A dijual satuan digabung dengan item b tentu dengan harga sedikit lebih murah (udon kuah polos digabung dengan kakiage) pemisahan gabungan bisa menurunkan harga jual (nasi sop buntut dilepas nasi dan sop-nya, ditambah ada variasi pilihan baru misalnya nasi pandan, nasi bakar, nasi timbel)
- Memberikan porsi lebih dengan harga yang lebih ekonomis; Memangkas harga jual tetapi tidak memangkas profit. Food cost kita bisa kita akali dengan melakukan sedikit perubahan (nasi lemak rendang, telur balado, ikan bilis, 2 timun slice,1 slice tomat, 1 lembar slada, sambel merah: menambah bumbu rendang dan mengurangi sedikit sambal (harga cabai lagi meroket saat post ini ditulis 150rb/kg), mengubah slice timun menjadi acar timun dangan wortel (lebih dinikmati ketimbang 2 slice timun) membuang tomat dan selembar slada (karena sering kali terbuang tidak dimakan) menambah kerupuk putih/ udang
- Mengkreasikan produk baru yang tetap saja nikmat tetapi dicari bahan substitusi yang lebih murah, dijual dengan paket bersamaan dengan minuman atau appetizer: hal ini tidak selalu mudah dilakukan tetapi bila perlu lakukanlah. (menggantikan kacang mede di ayam kungpao dengan kacang tanah goreng yang besar, membuat pizza baru dengan toping yang foodcost lebih murah ( burger sapi dengan jagung manis, ayam panggang dengan onion saute) rasa tetap enak tetapi bahan baku lebih murah, jadi bisa dijual dengan harga lebih murah, untuk tetap menjaga sales, gabungkan dengan menu appetizer dan minuman standard
- Membuat menu baru perpaduan dari item atau menu yang ada juga hal baik yang dapat dilakukan. Terkadang tidak perlu mendatangkan ingredient baru, hanya perlu memadu-padankan menu yang ada. (membuat pasta aglio olio dengan daging burger slice dan slice wortel, nasi goreng burger slice dengan paduan saos bbq…)
- Kreatif dalam menambah produk baru dengan sekmentasi waktu juga dapat dilakukan seperti Brunch. Solusi yang baik untuk dijalankan bila anda ingin membah sales disegmentasi pagi menjelang siang tentu semua ini tergantung lokasi restoran anda berada. Brunch ala indonesia yang bisa menjadi ide kreatif anak bangsa, biasanya brunch didominasi oleh masakan western. (risoles goreng, nasi uduk, telur dadar gulung dengan cabe hijau wortel parut dan kucai (seperti omelet), urap sayur)
Semoga para pemilik restoran dapat mengambil manfaat dari post ini, jangan lupa di share ke teman atau partner yang membutuhkan. Bila membutuhkan desain menu, food photography dan produksi barang kebutuhan restoran serta konsultasi restoran dapat menghubungi kami.