ulasan bisnis restoran di tahun 2017

Bisnis Restoran di tahun 2017 ini agak melesu, mengapa ya?

Banyak dari klien kami dan beberapa pemain retail teman kami memberikan keluh kesah seputar melesunya bisnis restoran dan ritel di tahun 2017 ini. Mari kita simak ulasan dari team konsultan restoran PID:

  • perubahan gaya hidup masyarakat kita, dari yang biasanya mendatangi sekarang didatangi. Seiring dengan mudahnya berbelanja online banyak dari kita yang enggan berpergian kepusat perbelanjaan. Kenyamanan ini menjadi sangat mempengaruhi pusat perbelanjaan modern (mal/plaza) dan sedikit berpengaruh kepada pasar tradisional. Banyak restoran yang berbisnis di mal menjadi lapang pengunjung, jumlah pengunjung turun drastis pada hari kerja (weekdays). 
  • Jakarta dan kota kota besar lainya sibuk dengan pembangunan infrastruktur, kemacetan tidak bisa dihindari membuat jarak tempuh dekat menjadi memakan waktu lama. Hal ketersendatan dalam berlalulintas ini membuat cara menjalani hidup sehari hari agak berbeda. Kalau tidak penting penting sekali lebih baik stay di office atau dirumah. semua kebutuhan dapat dipenuhi melalui pesan antar.
  • GoJek dengan layanan Gofood dll sangat phenomenal. Dimana banyak bisnis rumahan menjadi subur akan peluang. Dimana jumlah persaingan dalam kuliner menjadi besar dan tidak terbatas. Para pebisnis kuliner di mal dan di ruko tidak hanya berkompetisi mendapatkan sales dengan brand sekelasnya di mal tetapi sekarang kompetisi menjadi sangat luas, dari bisnis kuliner rumahan sampai brand besar.
  • Sarana beriklan juga menjadi terpecah belah, sebelum merebaknya sosial media (ig) semua advertising masih membumi dan terpusat seperti billboard, Iklan dikoran, dimajalah, dan ditelevisi. Jaman now semua advertising tersebar cerai berai dan menjadikan effeknya minimal, Banyaknya para pemain sosial media yang juga memiliki followernya masing masing sehingga kita cukup bingung dalam menaruh promosi kita. Dimana informasi begitu banyak dan tidak terfokus, kita sebagai pengguna sosmed hanya suka melihat lihat, like dan tidak beraksi. Tidak terpusatnya sarana advertising membuat peluang sekaligus pengecil kesuksesan dari setiap brand.
  • Banyaknya penawaran travel dengan biaya sangat ekonomis dan dapat dicicil pula (terkadang 0% sampai 12 bulan). Semua penawaran wisata ini mengubah tatanan masyarakat kita dalam soal makan-jajan. Fenomena yang satu ini sangat berpengaruh terhadap bisnis kuliner, banyak yang menabung dan berhemat hemat dalam keseharian untuk membiayai wiasta atau menyicil wisata. Perubahan melek wisata ini juga membuka wawasan kuliner bagi banyak masyarakat kita, membandingkan pengalaman makan sewaktu wisata dengan yang ada di tanah air.
  • Masyarakat kita semakin ekpresif dan eksis dalam memberitakan dirinya / keluarga dalam social media (path, ig, fb,…) Tampil eksis ini menjadi ego yang tanpa disadari bersaing diantara semasa teman di sosial media. Tidak mau kalah pamor menjadi hal yang sudah bisasa, pada mulanya lebih ke foto foto makanan direstoran / foto dengan interior di restoran. Kini sudah bergeser bukan pada makanan / interior restoran tetapi lebih ke wisata, tempat yang dijunjungi. Disini kita dapat melihat semua orang ingin menunjukan kemapanan melalui foto foto di sosmednya.
  • Restoran yang ramai adalah restoran yang memberikan experiensial kepada para tamunya. Hal ini yang dicari oleh para sosmed user. Dimana selain makanan yang enak, porsi yang cukup, interior yang bagus, para someder bisanya mencari susana atau sesuatu yang dapat membuatnya tampil asyik dan bergaya untuk posting disosmednya.

Bagaimana mensiasati perubahanan ini, mari kita cari solusi / advise yang mungkin dapat membantu anda sukses dalam masa transisi ini:

Buatlah bisnis kuliner anda mengandung unsur entertaimen, experiensial dan baik untuk disosmedkan. Hal ini bisa dengan membuat program program sosmed yang mengajak aktif para pelanggan/tamu (mengadakan acara lomba), membuat penyajian makanan dengan penataan baru (piringnya unik; sushi dengan piring tangga) cara makan baru ( mie dengan cara makan di celup dalam saus), fasilitasi lebih baik (mie instan dengan wifi dan suanya nyaman), friendliness / service yang menarik (restoran dengan menyajikan para pelayan dengan kaos serba ketat), Menciptakan trend baru yang unik (mangga dalam gelas plastik disajikan dengan yogurt, membuat acara acara hiburan (live music, sulap,dll) 

Restoran yang sudah memiliki banyak pelanggan sebainya juga jangan lengah terhadap perubahan pola pikir dan pola berbelanja ini. memberikan experience dalam setiap kunjungan para pelanggan menjadi hal yang semakin penting.

baca ide promosi untuk bisnis restoran anda

 

Comments are closed.